Rabu, 27 Juli 2016

Teks Ulasan atau Resensi Koala Kumal




Judul                    : Koala Kumal
Penulis                 : Raditya Dika
Editor                : Windy Ariestanty
Penata Letak        : Gita Ramayudha
Penerbit                : Gagas Media
Jenis Buku           : Fiksi
Tebal                    : X+250 halaman
ISBN                    : 979-780-769-X

KOALA KUMAL
            Koala Kumal adalah novel ke tujuh karya Raditya Dika yang sama seperti novel-novel sebelumnya yang juga dikemas dengan “komedi dengan hati” ala Raditya Dika. Novel ini berisi 12 bab yang isinya menceritakan pengalaman Dika mulai dari jurit malam SMP yang berakhir dengan kekacauan sampai bertemu perempuan yang mahir bermain tombak. Seluruh cerita di dalamnya berasal dari kisah nyata dalam hidupnya.
            Awal cerita dalam novel ini menceritakan tentang kekuperan Dika saat masih kelas 5 SD. Hal ini membuatnya sulit memiliki teman untuk bermain. Jadi, selepas pulang sekolah, waktunya hanya dihabiskan berjam-jam bermain video game di Sega Genesis kesayangannya. Hal itu berlangsung sampai pada saat papanya mengajak dia bermain layang-layang. Saat itulah pertemuan dengan Bahri dan Dodo bermula. Keakraban dan kekompakan sebuah persahabatan mereka tunjukkan. Sayangnya harus berakhir dengan perpisahan. Novel ini juga menyajikan bab tentang beberapa  tipe penolakan yang dilakukan cewek dan sekaligus bagaimana cara menghadapinya.
            Pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah seperti berdiri sendiri. Meskipun demikian, pada setiap bab, mulai dari awal hingga akhir, buku ini memiliki hubungan yang sangat erat dan selalu berisi tentang cerita yang unik. Namun, ada satu bab yang sangat unik, yaitu pada bab LB.
            Bab LB menceritakan tentang pengalaman Dika ketika di Thailand. Kala itu, ia sedang mencoba aplikasi pencari jodoh bernama Tinder yang ia ketahui dari rekan kerjanya yang bernama Podma,seorang wanita Filipina yang bekerja di Bangkok. Akhirnya pilihan Dika jatuh pada perempuan bernama Moo yang berusia 21 tahun dengan rahang agak besar namun tetap terlihat percaya diri. Moo juga memberikan respon balik kepada Dika. Namun, ternyata Moo adalah seorang waria. Di profilnya jelas tertulis bahwa ia adalah seorang LB (Lady Boy) dan Dika tidak memahaminya.
Di bab terakhir, Dika menjelaskan tentang patah hati. Tentang orang yang dulunya saling memberi rasa nyaman, namun saat bertemu lagi perasaan itu sudah berubah total. Persis seperti seekor koala yang bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya, namun saat kembali koala itu kebingungan karena hutan yang pernah jadi rumahnya habis dibabat manusia. Karena itulah, buku ini diberi judul Koala Kumal. Mayoritas isinya bercerita tentang patah hati, tentang rasa yang pernah ada, dan tentang kenyamanan yang punah ditelan cinta yang baru.
        Novel ini memiliki kelebihan pada isi cerita. Selain menggunakan bahasa yang cantik, Dika juga dapat menceritakan secara runtut mulai awal hingga akhir cerita. Hal ini membuat para pembaca bisa ikut larut di dalamnya. Oleh karena itu, novel ini juga berhasil menjadi bestseller. Namun, novel ini masih memiliki beberapa kekurangan, seperti masih ada beberapa kata yang tidak patut yang tertulis di dalamnya.
            Walaupun masih ada beberapa kekurangan, cerpen ini masih tetap menarik. Koala Kumal sangat layak untuk dibeli dan dibaca. Banyak pelajaran dapat di petik dari novel Koala Kumal, terutama bagi yang baru saja patah hati.Cerita yang penuh dengan kelucuan ini sangat bagus untuk hampir semua kalangan, terutama bagi para remaja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar